Nyeri Buah Pelir (Testicular Pain)



Nyeri Buah Pelir

(Testicular Pain)



Definisi Nyeri Buah Pelir (Testicular Pain)

Testicular pain atau nyeri buah pelir merujuk pada nyeri atau ketidaknyamanan yang dirasakan pada satu atau kedua-dua buah pelir (testicles). Nyeri mungkin berasal dari buah pelir sendiri, atau ia mungkin adalah akibat dari kondisi-kondisi lain yang mempengaruhi scrotum, groin (selangkangan) atau abdomen (perut). Meskipun ada banyak kondisi-kondisi medik yang dapat menyebabkan nyeri buah pelir (testicular pain), adalah penting untuk mengerti bahwa sedikit dari mereka merupakan keadaan-keadaan darurat medik yang memerlukan perhatian medik yang segera dalam rangka mencegah kehilangan fungsi buah pelir.

Fungsi Yang Dipunyai Buah-Buah Pelir (Testicles)

Buah-buah pelir membentuk bagian dari organ-organ reproduksi pria, dengan fungsi utama menghasilkan sperma dan hormon-hormon pria testosterone.
Buah-buah pelir terkandung didalam struktur eksternal yang menyerupai kantong yang disebut scrotum, yang berlokasi antara penis dan anus. Buah-buah pelir (testicles) kaum dewasa ukurannya adalah serupa pada buah-buah olives yang besar, dan adalah umum bagi satu buah pelir tergantung lebih rendah daripada yang lainnya didalam scrotum. Berlokasi dekat belakang dari setiap buah pelir terletak epididymis, struktur bertabung yang bergulung yang berfungsi untuk menyimpan dan mengangkut sperma. Spermatic cord (struktur bertabung yang mengandung pembuluh-pembuluh darah, syaraf-syaraf, pembuluh-pembuluh lymphatic dan vas deferens) berjalan dari perut dan berhubungan pada setiap buah pelir. Disamping mengandung struktur-struktur yang vital untuk setiap buah pelir, spermatic cord juga menggantung buah-buah pelir didalam scrotum.

Penyebab Nyeri Buah Pelir (Testicular Pain)

Ada beberapa kondisi-kondisi medik yang dapat menjurus pada testicular pain. Seperti yang sudah digambarkan, beberapa dari kondisi-kondisi ini memerlukan evaluasi dan manejemen yang darurat dalam rangka memelihara fungsi buah pelir.

Testicular torsion

Kondisi ini terjadi ketika buah pelir terpelintir secara spontan didalam scrotum, menjurus pada pengurangan aliran darah ke buah pelir yang terpengaruh (dari pelintiran pembuluh-pembuluh didalam spermatic cord). Jika suplai darah terputus untuk waktu yang terlalu lama, buah pelir akan rusak secara permanen. Kondisi ini adalah keadaan darurat medik dan memerlukan perhatian medik yang segera.
Testicular torsion secara khas terjadi karena anomali yang mempengaruhi pelekatan yang normal dari buah pelir didalam scrotum, seringkali dirujuk sebagai bell-clapper deformity. Kelainan ini mengizinkan buah pelir menggantung secara bebas dan terpelintir secara spontan. Seringkali, anomali ini hadir pada kedua-dua buah pelir. Trauma pada buah pelir adalah penyebab yang jarang dari testicular torsion.
Testicular torsion adalah paling umum pada pria-pria yang lebih muda dari 30 tahun umurnya, dengan kejadian yang memuncak antara umur 12-18 tahun. Ia dapat juga terjadi lebih seringkali selama periode neonatal. Testicular torsion paling sering mempengaruhi buah pelir kiri.